081-234-567-890

Mau Pasang Iklan?

Informasikan Bisnis & Usaha Anda di Sini

Sunday, September 30, 2012

Bagaimana Cara Mengukur Jarak Benda-Benda Langit?

Sahabat Indonesia Cerdas, info sains kali ini akan membahas mengenai “bagaimana cara mengukur jarak benda-benda langit”. Seperti yang kita ketahui, bahwa para ilmuwan telah menetapkan jarak benda-benda langit. Misalnya, jarak bumi dari matahari adalah 150.000.000 kilometer. Contoh lainya yaitu jarak bumi dan bulan sekitar 378.000.000 meter. Sebenarnya, bagaimana cara mengukur jarak benda-benda langit ?
(Sumber Gambar : http://3.bp.blogspot.com/-KsCtksOuC1U/UCzLbGxgOII/AAAAAAAAAEg/Hg2plxla6Ic/s1600/tata+surya+2.jpg)

Para ilmuwan telah menemukan bahwa cahaya merambat dengan laju 299.792.500 meter persekon. Sekitar tahun 1970-an, astronot Amerika berhasil memasang reflektor (alat pemantul) cahaya di bulan. Kemudian, cahaya laser dengan intensitas yang sangat kuat dipancarkan dari bumi menuju bulan. Di bulan cahaya dipantulkan oleh reflektor sehingga merambat kembali ke bumi. Waktu yang dibutuhkan cahaya laser sejak meninggalkan bumi hingga kembali lagi dicatat dengan akurat, maka jarak antara bumi dan bulan dapat ditentukan, yaitu sekitar 378.000.000 meter. Para ahli astronomi telah menetapkan satuan pengukuran khusus untuk menyatakan jarak benda-benda di ruang angkasa, yaitu tahun cahaya. Satu tahun cahaya sama dengan jarak yang ditempuh oleh cahaya selama satu tahun, bila dinyatakan dalam satuan SI kira-kira sama dengan 9.500.000.000.000.000 meter atau 9,5 trilyun kilometer. Jarak galaksi Andromeda kira-kira 2 juta tahun cahaya dari galaksi kita.

Sunday, September 23, 2012

Apakah Perbedaan Berat dan Massa Benda itu?

Sahabat Indonesia Cerdas, info sains kali ini akan mengupas mengenai perbedaan berat dan massa benda. Mengapa tema ini diangkat? Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sering salah mengenai berat dan massa. Apakah berat benda itu juga massa benda?
Seperti yang telah kita pelajari di kelas VII bahwa berat dan massa merupakan besaran yang berbeda. Massa diukur dalam satuan kilogram, sedangkang berat diukur dengan satuan Newton. Sebagai contoh orang sering menyatakan berat sekarung beras adalah 25 kg, padahal yang dimaksud adalah massa sekarung beras adalah 25 kg. Lalu apa perbedaan berat dan massa benda?
Berikut ini perbedaan antara berat benda dan massa benda :

  1. Massa benda merupakan ukuran banyaknya zat yang terkandung dalam suatu benda, sedangkan berat benda merupakan gaya gravitasi yang bekerja pada benda tersebut. 
  2. Massa benda nilainya tidak berubah di mana pun tempatnya, sedangkan berat benda nilainya dipengaruhi oleh percepatan gravitasi. 
  3. Massa benda dinyatakan dalam satuan kilogram, sedangkan berat benda satuannya Newton. 
  4. Massa benda diukur dengan neraca, sedangkan berat benda diukur dengan neraca pegas

Friday, September 21, 2012

Mengukur Suhu dengan Tangan, Bisakah?

Sahabat Indonesia Cerdas, info sains kali ini kita akan membahas mengenai mengukur suhu. Seperti yang telah kita pelajari bahwa untuk mengukur suhu diperlukan alat yang disebut termometer. Pertanyaan yang akan kita jawab adalah bisakah mengukur suhu dengan tangan kita?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita lakukan percobaan sederhana berikut : Sediakan tiga buah ember, kita sebut ember A, ember B, dan ember C. Kemudian isi ember A dengan air es, lalu isi ember B dengan air sumur, dan isi ember C dengan air hangat.
Masukkan tangan kanan ke ember A dan tangan kiri ke ember C. Setelah itu secara bersamaan masukkan kedua tangan ke ember B. Apa yang kamu rasakan? Ketika kamu memasukkan tangan kananmu ke ember A, ternyata tanganmu terasa dingin. Sedangkan tangan kiri yang kamu masukkan pada ember C, terasa hangat. Ketika kamu memindahkan kedua telapak tanganmu dengan cepat dan memasukannya pada ember B, ternyata tangan kanan yang tadinya merasakan dingin akan berubah merasakan hangat, sedangkan tangan kiri yang tadinya merasakan hangat akan terasa dingin. Mengapa demikian? Hal ini menunjukkan bahwa tangan kita tidak dapat menyatakan suhu suatu benda dengan tepat, juga karena jangkuan perasaan kita terbatas. Oleh karena itu manusia menciptakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur suhu dan besarnya suhu dapat dilihat dari angka yang ditunjukkan. Alat itu disebut termometer.

Monday, September 17, 2012

Simulasi Fisika : Kuat Arus Listrik

Belajar Fisika tentu akan lebih menarik dan menyenangkan jika dibantu dengan simulasi. Simulasi Fisika juga akan mempermudah belajar kita. Salah satu simulasi yang disajikan di blog pembelajaran Indonesia Cerdas ini adalah simulasi Kuat Arus Listrik.

Kuat arus listrik merupakan besarnya muatan listrik yang mengalir melalui suatu penghantar tiap satuan waktu. Secara matematis besarnya kuat arus listrik dituliskan :
Keterangan :
I   = kuat arus listrik (A)
Q = muatan listrik (C)
t   = waktu (s)
Berikut ini simulasi mengenai Kuat Arus Listrik :


Simulasi Kuat Arus Listrik


Masukkan besarnya muatan listrik dan lamanya muatan listrik mengalir(waktu), kemudian klik "Hitung" untuk mengetahui besarnya kuat arus listrik. Untuk menghapus data silahkan klik "Reset"

Muatan Listrik         =  coulomb
Waktu = sekon

Kuat Arus Listrik = A


Sunday, September 9, 2012

Simulasi Fisika : Kuat Medan Listrik

Belajar Fisika tentu akan lebih menarik dan menyenangkan jika dibantu dengan simulasi. Simulasi Fisika juga akan mempermudah belajar kita. Salah satu simulasi yang disajikan di blog pembelajaran Indonesia Cerdas ini adalah simulasi Kuat Medan Listrik.

Kuat medan listrik menyatakan besarnya gaya listrik tiap satuan muatan. Secara matematis besarnya kuat medan listrik dituliskan :
Keterangan :
E = kuat medan listrik (N/C)
F = gaya listrik (N)
Q = muatan listrik (C)

Berikut ini simulasi mengenai Kuat Medan Listrik :


Simulasi Kuat Medan Listrik


Masukkan besarnya gaya listrik dan muatan listrik, kemudian klik "Hitung". Untuk menghapus data silahkan klik "Reset"

Gaya Listrik         =  N
Muatan Listrik = C

Kuat Medan Listrik = N/C


Friday, September 7, 2012

Bagaimana Terjadinya Petir?

Sahabat Indonesia Cerdas...Bagaimana kabarnya? Info Sains kali ini akan mengupas mengenai bagaimana terjadinya petir. Tentu kita sudah mengetahui tentang petir, bukan ?
Petir atau sering disebut halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan biasanya disebut kilat yang beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar sering disebut guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya.

Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan(loncatan) muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.

Wednesday, September 5, 2012

Menyalakan Kompor dengan Air, Bisakah ?

Liburan akhir semester ini dimanfaatkan oleh Salma, Wafa, Aisy, dan Zulfa untuk berkemah. Di hari terakhir kegiatan perkemahan bahan perbekalan sudah menipis. Bahkan, persediaan minyak tanah telah habis sama sekali. Ketika mereka sedang memasak, kobar api terlihat semakin kecil. Padahal mereka mulai merasakan lapar.
"Wah....kita kehabisan minyak nih!", kata Salma.
"Apa iya....coba kulihat !" sahut Wafa sambil menggoyang kompor kemudian membukanya.
Ternyata sumbu kompor terlihat menggantung. Meskipun sedikit, tetapi sebenarnya minyak masih ada. Karena sumbu tidak mencapai minyak, maka tidak bisa dipakai untuk memasak lagi.
"Waduh, kita harus memasak pakai kayu nih", ujar Salma.
"Ditambah air saja!", Zulfa memberikan pendapatnya.
Teman-temannya heran dengan usul Zulfa. Menyalakan kompor dengan air, bisakah?
Zulfa pun segera menuangkan air ke dalam kompor dengan jumlah tertentu. Ditunggunya beberapa saat, kemudian kompor dinyalakan kembali. Ternyata kompor itu benar-benar menyala. Masakan akhirnya dapat matang tepat waktu. Mereka pun dengan lahap menikmati makan siang mereka menjelang penutupan kegiatan perkemahan.

Mengapa air bisa dipakai untuk menyalakan kompor? Benarkah air yang membuat kompor itu kembali menyala?

Untuk menjawabnya kita akan kembali ingat pada konsep massa jenis benda. Massa jenis minyak tanah lebih kecil dibanding massa jenis air. Selain itu, menurut sifatnya minyak tidak bisa bercampur dengan air. Ketika air ditambahkan dalam kompor maka air akan terpisah dengan minyak. Minyak mempunyai massa jenis lebih kecil daripada air. Sehingga, minyak akan berada di lapisan atas.

Minyak pun dapat menjangkau ujung sumbu dan naik ke ujung atas karena adanya peristiwa kapilaritas. Dengan demikian api akan kembali menyala. Menarik bukan belajar sains ?
Punya informasi terbaru yang ingin dimuat di web ini?. Hubungi kami di link ini:- https://t.co/quGl87I2PZ
Mau langganan informasi?