081-234-567-890

Mau Pasang Iklan?

Informasikan Bisnis & Usaha Anda di Sini

Friday, August 24, 2012

Mengapa Kita Perlu Belajar Fisika ?

Sahabat Indonesia Cerdas, kita bertemu lagi untuk membahas mengenai dunia sains. Kali ini akan kita kupas mengenai “mengapa kita perlu belajar fisika”. Jika kita membicarakan mengenai fisika, tentu akan teringat dengan mata pelajaran yang selama ini dirasa sulit oleh sebagian siswa. Padahal, fisika membahas sesuatu yang ada di sekitar kita. Jika kita mengetahui mengapa dan bagaimana sesuatu itu terjadi tentu akan menyenangkan bukan?

Belajar sains khususnya fisika adalah belajar memahami apa, mengapa, dan bagaimana sesuatu itu bisa terjadi. Sesuatu yang ada dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, sains fisika ada di sekitar kita.
Sebagai contoh ketika kita berada di jalan raya, maka berbagai kendaraan yang melaju di jalan raya bisa kita pahami dengan konsep gerak. Mobil yang sedang dicuci dan diangkat dengan dongkrak hidrolik menerapkan sains fisika yaitu konsep tekanan. Begitu juga pemasangan kaca jendela maupun pemasangan rel kereta api, semuanya menerapkan sains fisika yaitu konsep pemuaian. Untuk membedakan benda yang satu dengan yang lainnya maka digunakan konsep massa jenis. Ultrasonografi(USG) maupun alat untuk mengukur kedalaman laut pun menggunakan sains fisika yaitu konsep bunyi.Masih banyak lagi contoh penerapan sains fisika dalam kehidupan kita sehari-hari.
Dengan memahami sains fisika kita akan lebih maju dan mampu mengatasi segala permasalahan yang ada di sekitar kita. Itulah mengapa kita perlu belajar fisika.

Tuesday, August 21, 2012

Bagaimana Cara Membuktikan Kemurnian Emas?

Jika kita bertanya "Bagimana cara membuktikan kemurnian emas" tentu kita akan langsung teringat dengan Archimedes. Ya, dengan diiringi ungkapan "Eureka....eureka" Archimedes berhasil menemukan cara membuktikan kemurnian emas.
Percobaan Archimedes berawal dari perintah Raja Syracuse kepadanya agar memeriksa apakah mahkota raja yang dibuat perajin emas memang benar-benar terbuat dari emas murni yang ia berikan. Sang Raja curiga mahkota telah dicampur dengan bahan lain. Padahal Raja telah memberikan emas murni pada perajin dalam jumlah yang cukup.
Jika tugas tersebut diberikan kepada kita pada saat ini tentu dengan mudah kita dapat membuktikannya. Tetapi, di jaman dulu tentu saja Archimedes harus berpikir keras untuk bisa menemukan cara membuktikan kemurnian emas.
Archimedes memulai pembuktiannya dengan menimbang mahkota tersebut. Ternyata, setelah ditimbang tidak ada yang salah dengan mahkota itu. Massa emas murni sama dengan massa mahkota itu.
Archimedes melanjutkan pemeriksaan dengan mencermati massa satu kilogram emas dan satu kilogram perak. Ternyata, satu kilogram emas memiliki volume yang lebih kecil dibanding volume satu kilogram perak. Artinya, bila emas dicampur dengan perak maka akan menyebabkan perubahan volume. Archimedes pun bergumam, "Satu-satunya cara aku harus mengukur volume mahkota ini, tapi bagaimana caranya?"



Cara mengukur volume benda yang bentuknya tidak teratur dia temukan setelah di mandi. Ketika mandi ia mengamati setiap orang masuk dalam bak mandi maka permukaan air akan naik. Peristiwa itu semakin jelas ketika ia menceburkan badannya, air dalam bak meluap ketika ia masuk. Air dalam bak mandi didesak oleh tubuhnya. Archimedes pun tanpa sadar meloncat keluar dari bak mandi sambil berteriak girang "Eureka..eureka..!", yang artinya "aku sudah menemukan".
Archimedes pun melanjutkan penelitiannya dengan memasukan mahkota ke dalam bejana yang terisi penuh dengan air. Sebagian air pun tumpah. Kemudian ia memasukkan emas murni ke dalam bejana yang terisi penuh dengan air. Sebagian air pun tumpah. Archimedes membandingkan volume air yang dipindahkan antara mahkota dengan emas murni berbeda. Air yang tumpah saat emas murni dimasukkan lebih sedikit daripada air yang tumpah saat mahkota dimasukkan bejana. Artinya, mahkota telah dicampur dengan bahan lain.
Begitulah sejarah penelitian pertama mengenai massa jenis suatu benda. Untuk menentukan kemurnian emas maka perlu diteliti massa dan volumenya. Perbandingan massa dan volume harus sama dengan massa jenis emas. Mudah bukan ?

Sunday, August 12, 2012

Kemagnetan

Tahukah kamu bahwa lemari es menggunakan magnet? Magnet digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari bel sekolah, tape recorder, kulkas, sampai kunci mobil. Pengetahuan tentang kemagnetan akan membantu kamu memahami bagaimana peralatan listrik tersebut bekerja. Yuk, pelajari lebih dalam mengenai kemagnetan !

Magnet
Magnet adalah logam yang dapat menarik logam lain seperti besi, baja, nikel, dan sejenisnya.
Magnet terdiri atas berbagai macam, yaitu sebagai berikut :
Menurut asal atau kejadiannya :
  1. Magnet alam
  2. Magnet buatan
Menurut sifatnya :
  1. Magnet permanen
  2. Magnet sementara
Menurut bentuknya :
  1. Magnet batang
  2. Magnet jarum
  3. Magnet silinder
  4. Magnet tapal kuda(ladam)
  5. Magnet U
  6. Magnet keping


Benda magnetik dan Non Magnetik
Benda magnetik adalah benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet. Benda magnetik terdiri atas :
  1. Benda feromagnetik, yaitu benda yang ditarik kuat oleh magnet. Contoh : nikel, baja, besi, dan kobalt.
  2. Benda paramagnetik, yaitu benda yang ditarik lemah oleh magnet. Contoh : platina, magnesium, dan alumunium.
  3. Benda diamagnetik, yaitu benda yang ditolak lemah oleh magnet. Contoh : bismuth, timah, seng, emas, dan timbal.

Benda non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Contoh : tembaga, perak, dan karet.

Sifat-sifat Magnet
Magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Keduanya memiliki sifat :
  1. kutub magnet yang sejenis bila didekatkan akan tolak menolak
  2. kutub magnet yang tidak sejenis bila didekatkan akan tarik menarik


Teori Kemagnetan
Setiap benda magnetik terdiri atas magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer. Benda yang bukan magnet arah magnet elementernya tidak teratur(gambar a). Sedangkan, benda magnet arah magnet elementernya teratur(gambar b).


Besi memiliki sifat magnet-magnet elementer yang mudah diatur, tetapi juga lebih mudah berubah susunannya. Itulah sebabnya besi sangat mudah dijadikan magnet, akan tetapi juga sangat mudah kehilangan sifat magnetnya. Jadi kemagnetan besi bersifat sementara.
Baja memiliki sifat magnet-magnet elementer yang sulit diatur, tetapi juga lebih sulit berubah susunannya. Itulah sebabnya baja sulit dijadikan magnet, akan tetapi juga lebih sulit kehilangan sifat magnetnya. Jadi kemagnetan baja bersifat tetap.

Pembuatan Magnet
Dengan cara digosok dengan magnet tetap
Cara menggosoknya adalah searah. Ujung besi atau baja yang digosok pertama kali, kutubnya akan sama dengan kutub magnet yang digunakan untuk menggosok.
Contoh :
(Sumber Gambar  :  BSE IPA Kelas IX SMP - Dewi Ganawati dkk)

Dengan dialiri arus listrik
Sebatang besi atau baja bisa dibuat menjadi magnet dengan dililiti kawat kumparan dan dihubungkan dengan baterai. Untuk menentukan kutub-kutub magnetnya digunakan kaidah tangan kanan menggenggam di mana arah empat jari menunjukkan arah arus listrik pada kumparan, sedangkan arah ibu jari menunjukkan arah kutub utara magnet.
Contoh :
(Sumber Gambar  :  BSE IPA Kelas IX SMP - Dewi Ganawati dkk)

Dengan induksi (influensi atau imbas)
Caranya yaitu dengan mendekatkan magnet pada batang besi atau baja.
Kutub magnet yang terbentuk pada ujung besi/baja yang diinduksi berlawanan dengan kutub magnet yang menginduksi. Contoh :


Kemagnetan Bumi
Sebuah magnet yang bebas bergerak ternyata selalu menunjukkan arah utara – selatan. Hal ini menunjukkan bahwa di permukaan bumi terdapat medan magnet dan gaya yang mempengaruhi kutub-kutub magnet tersebut.
Kutub utara magnet selalu menghadap ke arah utara. Hal ini dapat dijelaskan dengan beranggapan bahwa :
  1. Di kutub utara bumi terdapat suatu kutub selatan magnet
  2. Di kutub selatan bumi terdapat suatu kutub utara magnet
  3. Bumi sebagai sebuah magnet besar dengan kutub selatan terletak di dekat kutub utara dan
  4. kutub utara terletak di dekat kutub selatan bumi.
(Sumber Gambar  :  BSE IPA Kelas IX SMP - Dewi Ganawati dkk)

Magnet di dalam kompas pada umumnya tidak dapat menunjukkan utara–selatan tetapi agak menyimpang. Sebab letak kutub-kutub magnet bumi tidak tepat pada kutub-kutub bumi. Oleh karena itu garis-garis gaya magnet bumi tidak berimpit arahnya dengan arah utara-selatan. Penyimpangan dari arah utara–selatan yang sebenarnya ini disebut sudut deklinasi.
Sudut yang dibentuk oleh magnet dengan garis mendatar disebut sudut inklinasi. Adanya inklinasi ini disebabkan garis-garis gaya magnet bumi, ternyata tidak sejajar dengan permukaan bumi. Oleh karena itu sebuah magnet jarum yang dapat berputar pada sumbu mendatar biasanya tidak menempatkan diri pada kedudukan mendatar, tetapi miring.



Latihan Soal
Untuk mengevaluasi pemahaman materi mengenai “Kemagnetan” ini silahkan kerjakan latihan soal berikut :
=> Latihan Soal Kemagnetan [klik di sini]

Saturday, August 4, 2012

Mengapa Kelelawar Tidak Bertabrakan Ketika Terbang di Malam Hari ?

Sahabat Indonesia Cerdas, kali ini kita akan melanjutkan belajar kita mengenai mengapa kelelawar tidak bertabrakan ketika terbang di malam hari. Tentu kalian sudah tahu kelelawar bukan ? Ya, benar. Kelelawar adalah salah satu binatang yang keluar di malam hari.

Kelelawar memiliki kemampuan untuk memancarkan gelombang ultrasonik. Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang berada pada frekuensi di atas 20.000 Hz. Contoh binatang yang dapat memancarkan dan menerima gelombang ini adalah kelelawar dan lumba-lumba. Itulah mengapa kelelawar tidak bertabrakan ketika terbang di malam hari. Kelelawar memancarkan dan menerima gelombang ultrasonik untuk menentukan arah terbangnya. Sedangkan, lumba-lumba memancarkan dan menerima gelombang ultrasonik untuk menentukan arah renangnya.
Sekarang sudah bisa dipaham, bukan ? Yuk, terus belajar sains agar lebih memahami dunia ini!

Friday, August 3, 2012

KKM Mata Pelajaran IPA Kelas VII Tahun 2012/2013

Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM menunjukkan batas ketuntasan belajar minimal yang harus diraih setiap siswa. Penyusunan KKM mempertimbangkan intake siswa, kompleksitas materi, dan sumber daya pendukung.
Berikut ini Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM) Mata Pelajaran IPA untuk siswa kelas VII SMP Negeri 2 Paranggupito :

Thursday, August 2, 2012

RPP Mata Pelajaran IPA Kelas 7

Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, maka disusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi Dasar(KD). Apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkaitan dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar.
Berikut ini Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP)Mata Pelajaran IPA Kelas 7 SMP Negeri 2 Paranggupito :

Wednesday, August 1, 2012

Silabus Mata Pelajaran IPA Kelas 7

Silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), Pendidikan Budaya Karakter Bangsa(PBKB), Materi Pokok, Kegiatan pembelajaran, Indikator, Penilaian, Alokasi Waktu, dan Sumber Belajar. Dalam pelaksanaan pembelajaran, silabus harus dijabarkan lebih operasional dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP).

Berikut ini Silabus Mata Pelajaran IPA Kelas 7 SMP Negeri Paranggupito :
Punya informasi terbaru yang ingin dimuat di web ini?. Hubungi kami di link ini:- https://t.co/quGl87I2PZ
Mau langganan informasi?